Suatu siang di Pusdai

Siang itu Bandung disapu terik mentari yang sangat menyengat. Pusdai penuh dengan manusia berbusana rapi dan wangi siap menghadiri pesta pernikahan. Saya memang bukan orang yang diundang, hanya mengantar famili dan menunggu di tempat parkir.

Banyaknya kendaraan membuat kami harus menunggu tepat dibelakang gedung. Di sanalah petugas catering merapikan peralatan yang telah digunakan. Membuang makanan yang tersisa di piring, menyusun dan mengepaknya untuk di bawa ke tempat asal.

Seorang ibu separuh baya mengorek-ngorek sampah yang baru dibuang oleh petugas. Dipanggilnya 3 orang anak gadisnya ketika ia menemukan sisa makanan yang dianggapnya masih bisa dimakan. Mengenaskan memang. Mereka menikmati makanan itu. Mungkin mereka belum pernah memakannya sebelumnya meski hanya sisa-sisa. Sang ibu masih terus mengorek tempat sampah dan mengumpulkan makanan sisa dalam kantung plastic yang di bawanya. Tercengang saya memperhatikannya. Tak terasa air mata menetes. Sakit… menusuk hati melihat mereka berlalu dengan senyum bahagia.

Persoalan kesejahteraan masyarakat memang masih belum bisa kita atasi. Tanpa niat baik para pembuat kebijakan kejadian ini akan terus berulang. Sudah cukup masanya pejabat mengambil keuntungan pribadi sehingga tak punya lagi kepekaan terhadap persoalan masyarakat.

Senyum mereka menyisakan seberkas asa. Sesulit Apapun hidup kita, yakinlah HARAPAN ITU MASIH ADA.

Bandung, 30 November 2008

~ by lediahanifa on January 3, 2009.

Leave a comment